Menurutfisika, gelas kaca yang pecah karena dituangi air panas disebabkan karena terjadinya peristiwa pemuaian yang tidak merata pada gelas. Pada saat dituangi air panas, permukaan bagian dalam gelas yang terkena air panas secara tiba-tiba akan cepat memuai, sementara permukaan luarnya belum memuai. Akibatnya, terjadi ketidakmerataan pemuaianInfo Astronomy - Gravitasi Bulan katanya sih mempengaruhi pasang surut air laut. Terus, kalau memang seperti itu, kenapa air di sungai, danau, atau bahkan yang di dalam gelas tidak ikut terpengaruh ya? Bukankah secara logika air laut yang luas aja terpengaruh, masa air di gelas tidak? Ah, kata siapa tuh air di dalam gelas tidak terpengaruh? Faktanya, gravitasi Bulan mempengaruhi semua air di permukaan Bumi lho, termasuk air di dalam gelas yang banyak dipertanyakan orang-orang. Tetapi sebelum kita masuk ke pembahasan mengenai bagaimana gravitasi Bulan mempengaruhi air di Bumi, mari kita lihat cari tahu dulu deh yang disebut sebagai fenomena pasang surut. Pernah nggak sih ketika kamu pergi ke pantai di pagi hari, permukaan airnya sangat tinggi, lalu ketika malam hari kembali ke pantai malah surut? Nah, pasang surut adalah naik turunnya level permukaan air di lautan dan juga danau, sungai, bahkan air di dalam gelasmu. Ketika permukaan laut naik ke titik tertinggi, kita menyebutnya sebagai air pasang. Lalu ketika permukaan laut turun ke titik terendah, hal itu disebut air surut. Naik turunnya pasang surut dikenal sebagai siklus pasang surut. Jika ada satu pasang dan satu surut dalam sehari, maka disebut sebagai siklus pasang surut diurnal. Namun jika ada dua pasang dan dua surut dalam sehari, maka disebut siklus pasang surut semi-diurnal. Bulan memiliki efek paling besar terhadap fenomena pasang surut. Namun perlu dicatat baik-baik nih, Bulan bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi adanya pasang surut. Karena faktanya, Matahari dan Bumi itu sendirilah yang mempengaruhi pasang surut. Di sini, kita akan mulai dengan Bulan. Bulan mempengaruhi pasang surut di Bumi karena gravitasinya. Coba deh sekarang kamu melompat sekali. Setiap kali kamu melompat, kamu selalu mendarat kembali ke tanah kan? Hal itu terjadi karena gravitasi Bumi menarikmu. Sama seperti Bumi, Bulan juga memiliki gravitasi sendiri tuh, yang mana gravitasinya bisa menarik lautan dan bahkan kita ke arahnya. Namun, gaya tarik gravitasi Bulan pada setiap objek di Bumi jauuuuh lebih lemah daripada gaya tarik gravitasi Bumi, jadi seolah-olah kita tidak menyadari kalau sedang ditarik oleh Bulan. Nah, efek tarikan gravitasi Bulan itu dapat kita lihat pada cairan di permukaan Bumi, yang dalam hal ini yang paling kentara adalah lautan. Kenapa hanya lautan yang teramati dengan jelas? Ya karena secara logika, lautan itulah cairan terbesar yang ada di planet kita. Tidak bisa dibandingkan dengan air di dalam gelas yang hanya secuil. Air di lautan yang terbentang luas dan terkoneksi satu sama lain itu dapat dengan mudah terpengaruh oleh gravitasi Bulan, berbeda dengan air di sungai, danau, waduk, empang, atau di dalam gelas yang saling terisolasi. Karena pada dasarnya, pasang surut adalah fenomena perpindahan volume air dari lokasi yang surut ke lokasi yang pasang. Sekarang kita bahas Matahari deh. Matahari, seperti halnya Bulan dan Bumi, juga memiliki gravitasinya sendiri yang dapat mempengaruhi pasang surut pada Bumi. Meskipun Matahari jauh lebih besar ukurannya dan lebih kuat gravitasinya dari Bulan, ia berjarak lebih jauh dari Bumi, yang berarti tarikannya pada pasang surut air laut Bumi kira-kira hanya kurang dari setengah kekuatan gravitasi Bulan. Namun, tetap saja ada efeknya. Ketika Matahari dan Bulan sejajar dengan Bumi yakni ketika fase Bulan purnama atau Bulan baru terjadi, gravitasi gabungan antara Matahari dan Bulan akan menyebabkan pasang yang sangat tinggi dan surut yang sangat rendah, yang dikenal sebagai "pasang musim semi spring tides." Lalu ketika Matahari dan Bulan berada pada sudut sekitar 90 derajat satu sama lain selama fase Bulan separuh, Matahari akan "melemahkan" tarikan gravitasi Bulan terhadap Bumi, sehingga menyebabkan pasang naik yang lebih rendah dan pasang surut yang lebih tinggi dari rata-rata, yang dikenal sebagai "pasang perbani neap tides." Jadi, sekarang sudah paham kan bagaimana Bulan bisa mempengaruhi pasang surut melalui gravitasinya, serta gravitasi dari Matahari juga ikut berpengaruh? Nah, yuk kita mulai bahas nih kenapa pasang yang ada pada air di sungai, danau, dan bahkan di dalam gelas seolah tidak terjadi. Seperti yang dinyatakan Newton dalam hukum percepatan gravitasinya, gaya tarik gravitasi secara langsung berbanding lurus dengan massa dua benda yang berinteraksi dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak di antara mereka. F = G x Mengingat bahwa lautan, sungai, danau, dan bahkan air di gelas berada pada jarak yang sama dari Bulan sehingga mengesampingkan nilai r kuadrat, massa air di lautan terlampau sangat besar bila dibandingkan dengan massa air di sungai, danau, atau di dalam gelas. Karena massa air yang lebih sedikit pada sungai, danau, dan di dalam gelas itu, gaya tarik gravitasi yang terjadi pada mereka pun lebih rendah. Cukup sederhana logikanya, bukan? Sekarang, tidak perlu bingung lagi kenapa air di dalam gelasmu tidak tertarik oleh gravitasi Bulan. Karena faktanya, air tersebut tertarik juga kok, hanya saja dalam intensitas yang lebih rendah kalau kamu membandingkannya dengan air di lautan. Permukaanair dalam gelas akan tidak mendatar bila . a. Gelas digoyang-goyang beberapa saat b. Ke dalam gelas dimasukkan spirtus dan dibiarkan beberapa saat c. Di atas air dituangkan minyak kemudian dibiarkan beberapa saat d. Ke dalam gelas ditambahkan alkohol dan dibiarkan beberapa saat 13. Rem hidrolik pada mobil dibuat berdasarkan hukum . Mishukage Mishukage Permukaan air yng tidak datar terjadi apbila ada ny pergerakan atau getaran media atau air tersebut. Hal ini merupakan salah satu ciri" benda cair yaitu' permukaan air akan datar bila dalm kondisi tenang'Trim's.. Iklan Iklan Clariesa Clariesa Gelas tidak di letakan di tempat yang datar? Mungkin bila tiada getaran yg berada di sekitar permukaan gelas yg dapat membuat gelas menjadi mendatar... *maaf klo salah D Iklan Iklan Pertanyaan baru di Fisika Sebuah benda bermassa 0,5 kg suhunya mula-mula 40oc. setelah menyerap 100 j kalor, suhunya menjadi 80 oc. maka kalor jenis benda tersebut adalah… j/kg … oc? Di ketahui intensitas gelombang gempa di suatu lokasi yang berjarak 50 km dari sumber gempa sebesar 8,0 x 106 w/m2. intensitas gelombang gempa pada ja … rak 200 km dari sumber adalah …..... w/m2.? bantu soal nomer 5 kak,. sebuah benda diletakkan 10cm didepan lensa yang memiliki jarak fokus 30cm, tentukana. Jarak bayangan yang terbentukb. Perbesaran bayangantolong d … engan caraTerimakasih Seorang perenang dengan massa tubuh 50 kg menyelam di kolam dengan kedalaman air 2,5 m. Jika pada saat menyelam perenang tersebut berada pada ketingg … ian 130 cm dari dasar kolam, maka tekanan hidrostatis yang dialami oleh perenang tersebut sebesar .... massa jenis air = 1000 kg/m3, dan percepatan gravitasi bumi 10 N/kg 3. 2 a. Pascal b. Pascal c. Pascal d. Pascalkak minta tolong soalnya ini mau dikumpulin besok Sebelumnya Berikutnya Satuancurah hujan adalah milimeter (mm), yang merupakan ketebalan air hujan yang terkumpul dalam tempat pada luasan 1 m 2, permukaan yang datar, tidak menguap dan tidak mengalir. 1) Rata-rata curah hujan bulanan : Nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan periode minimal 10 tahun.
Pernahkah kalian memasukkan batang pensil atau sedotan ke dalam gelas bening berisi air jernih? Jika belum pernah, coba kalian lakukan sendiri dan amati apa yang terjadi. Sebuah pensil, sedotan, atau benda-benda padat berbentuk batangan seperti sendok, kayu, logam dan sebagainya apabila dimasukkan ke dalam gelas berisi air maka akan terlihat seolah-olah patah atau bengkok seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Bisakah kalian menjelaskan bagaimana fenomena tersebut bisa terjadi dengan menggunakan konsep fisika? Peristiwa batang pensil tampak bengkok di dalam gelas berisi air merupakan salah satu ilusi optik yang dapat dijelaskan dengan menggunakan prinsip pembiasan cahaya dan komponen-komponennya seperti Hukum Snellius dan indeks bias. Masih ingatkah kalian apa yang dimaksud dengan pembiasan cahaya, indeks bias, dan konsep Hukum Snellius? Mari kita ulas secara singkat. Pembiasan Cahaya Sebagai gelombang elektromagnetik, cahaya akan dipantulkan atau dibiaskan saat melewati bidang batas antara dua medium. Ketika cahaya dari udara melewati bidang batas antara air dan udara, maka sebagian kecil dari cahaya akan dipantulkan dan sisanya akan diteruskan. Karena terdapat perbedaan kerapatan optik indeks bias antara udara dan air, maka arah berkas cahaya yang datang dari udara tidak akan sama dengan arah berkas cahaya di dalam air. Karena hal tersebut, maka cahaya akan dibelokkan. Peristiwa ini disebut dengan pembiasan cahaya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Pembiasan atau difraksi cahaya adalah adalah peristiwa pembelokan arah cahaya ketika melewati bidang batas antara dua medium yang berbeda kerapatan optik atau indeks biasnya. Pembiasan cahaya terjadi akibat kecapatan cahaya berbeda pada setiap medium. Ada dua syarat terjadinya proses pembiasan cahaya, yaitu Cahaya merambat melalui dua medium yang memiliki perbedaan kerapatan optik, misalnya udara dengan air, udara dengan kaca, air dengan kaca, dan sebagainya. Cahaya yang datang harus miring pada batas dua medium, karena jika tegak lurus maka tidak akan mengalami proses pembiasan. Cahaya yang datang dari medium lebih rapat menuju medium kurang rapat ex. kaca ke udara harus menghasilkan sudut bias lebih kecil dari 90°. Hal ini karena jika sinar bias sama dengan 90° maka cahaya tidak akan memasuki medium kedua. Sedangkan jika sudut bias lebih besar dari 90° maka akan terjadi peristiwa pemantulan sempurna. Indeks Bias Setiap medium mempunyai suatu indeks bias tertentu, yang merupakan suatu ukuran seberapa besar suatu bahan membiaskan cahaya. Indeks bias suatu zat adalah perbandingan kelajuan cahaya di udara dengan kelajuan cahaya di dalam zat tersebut. Kelajuan cahaya di udara selalu lebih besar daripada di dalam zat lain. Oleh karena itu, indeks bias zat lain selain udara selalu lebih besar dari 1. Semakin besar indeks bias suatu zat maka semakin besar cahaya dibelokkan oleh zat tersebut. Besarnya pembiasan juga bergantung pada panjang gelombang cahaya. Dalam spektrum cahaya tampak, panjang gelombang cahaya bervariasi dari gelombang merah yang terpanjang sampai gelombang ungu yang terpendek. Berikut ini adalah beberapa contoh indeks bias beberapa medium yang disajikan dalam bentuk tabel. Tabel Indeks Bias Berbagai Medium Medium Indeks Bias Ruang hampa vakum 1,0000 Udara 1,0003 Air 20°C 1,3300 Kaca kwartz 1,4590 Kaca plexi 1,5100 Kaca kerona 1,5200 Kaca flinta 1,6200 Hukum Snellius Pembiasan terjadi apabila cahaya melewati batas dua medium. Seberkas cahaya sinar yang datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat akan dibiaskan mendekati garis normal. Ini berarti, sudut datang θi lebih besar daripada sudut bias θr. Sudut datang adalah sudut yang dibentuk oleh sinar datang dengan garis normal permukaan. Sementara, sudut bias adalah sudut yang dibentuk oleh sinar bias dengan garis normal. Perhatikan gambar berikut. Hubungan antara sinar datang, sudut datang, dengan sinar bias dan sudut bias ditemukan secara eksperimental oleh Willlebrord Snellius pada tahun 1621. Hubungan yang diberikan dikenal sebagai Hukum Snellius pada pembiasan cahaya, atau sering disebut saja dengan Hukum Pembiasan. Bunyi Hukum Pembiasan Snellius ini adalah sebagai berikut. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak dalam satu bidang datar. Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias pada dua medium yang berbeda merupakan bilangan tetap yang disebut indeks bias. Selain kedua pernyataan Hukum Snellius di atas, masih ada hal lain yang berlaku pada peristiwa pembiasan cahaya, yaitu sebagai berikut. 1. Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat, sinar akan dibiaskan mendekati garis normal. 2. Jika sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. 3. Jika sinar datang tegak lurus batas dua medium, maka sinar tidak dibiaskan melainkan diteruskan. Penjelasan Mengapa Pensil Tampak Seolah Patah Ketika sebagian batang pensil tercelup ke dalam gelas kaca berisi air, maka sinar datang yang berasal dari batang pensil yang tercelup tersebut akan melewati tiga medium, yaitu air, kaca gelas, dan udara hingga akhirnya sampai ke mata kita sebagai pengamat. Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah gambar berikut ini. Sinar datang 1 berasal dari ujung pensil yang tercelup air merambat melalui medium air. Ketika mencapai medium kaca gelas maka sinar cahaya tersebut akan dibiaskan mendekati garis normal. Hal ini dikarenakan indeks bias kaca lebih besar daripada indeks bias air sehingga kerapatan optik kaca lebih besar lebih rapat daripada air lebih renggang. Kemudian dari medium kaca, sinar cahaya bergerak keluar menuju udara. Karena indeks bias udara lebih kecil daripada kaca, maka sinar dibiaskan menjauhi garis normal dan menghasilkan sinar bias 1. Sinar bias 1 ini kemudian mencapai mata kita. Hal yang sama juga berlaku untuk sinar datang 2. Setelah terjadi pembiasan dari air ke kaca dan ke udara maka dihasilkan sinar bias 2 dan sinar bias ini juga menuju mata kita. Kemudian, perpanjangan sinar bias 1 dan sinar bias 2 ini akan berpotongan di satu titik. Nah, di titik inilah tempat terbentuknya bayangan semu dari batang pensil yang tercelup air. Bayangan semu inilah yang dilihat oleh mata kita. Karena bayangan semu ini letakknya tidak tepat atau sedikit bergeser dari posisi benda aslinya, maka oleh mata kita akan tampak seolah batang pensil yang tercelup air tersebut patah atau bengkok.
Salahsatu akibat pencemaran udara adalah menipisnya lapisan ozon, hujan asam, cuaca yang tidak terduga, dan naiknya permukaan air laut karena mencairnya pulau-pulau es di kutub. Apabila lapisan ozon makin menipis, maka sinar ultraviolet akan menembus ke permukaan bumi dengan kuat. Radiasi ultraviolet sangat merugikan manusia, hewan, dan tanaman.Januari 7, 2023 Pelajaran SD Kelas 5 Bagaimana bentuk permukaan air di gelas saat sebelum dan sesudah dimiringkan, Apakah yang terjadi ketika air dituangkan ke dalam wadah yang lain, pembahasan kunci jawaban tema 7 kelas 5 halaman 9 10 13 14 15 16 17 Tepatnya pada materi pembelajaran 1 subtema 1 Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan di buku tematik siswa. Pembahasan kali ini merupakan lanjutan dari tugas sebelumnya, di mana kalian telah mengerjakan soal Apakah ujung pensil berubah bentuk setelah diraut di buku tematik siswa. Percobaan 2 Alat dan Bahan • gelas yang diisi air 3/4 tinggi gelas • wadah lain yang transparan • nampan atau papan kayu Langkah Kegiatan 1. Letakkan gelas yang berisi air pada permukaan yang rata. Amati dan gambarlah. 2. Letakkan gelas tersebut di atas nampan atau papan kayu. Perlahan, miringkan nampan atau papan kayu tersebut dan jagalah jangan sampai isi gelas tumpah. Perhatikan dengan saksama, lalu gambarlah. Bandingkan dengan gambar sebelumnya. 3. Pindahkan air di dalam gelas ke dalam wadah yang lain. Perhatikan apa yang terjadi. Gambarlah. 4. Tuangkan air tersebut ke atas tanah. Perhatikan apa yang terjadi. Catatlah. Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 Halaman 14 1. Bagaimana bentuk permukaan air di gelas saat sebelum dan sesudah dimiringkan? Jawaban Bentuk permukaan pada gelas tetap mendatar, baik sebelum maupun sesudah dimiringkan. 2. Apakah yang terjadi ketika air dituangkan ke dalam wadah yang lain? 3. Bagaimana cara air tersebut dapat mengalir? 4. Apa yang terjadi ketika air dituang ke atas tanah? Ke manakah air itu mengalir? 5. Bagaimana cara air tersebut dapat mengalir? 6. Apa yang terjadi ketika air dituang ke atas tanah? Ke manakah air itu mengalir? 7. Apakah kesimpulanmu? Jawaban, buka disini Apakah yang Terjadi Ketika Air Dituangkan ke Dalam Wadah Lain Demikian pembahasan kunci jawaban soal tema 7 kelas 5 SD halaman 14 secara lengkap. Kerjakan juga soal lain pada pembelajaran 1 subtema 1 Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan di buku tematik siswa. Semoga bermanfaat! Lihat soal lainnya di kolom pencarian
Semuabahan yang digunakan adalah bahan yang sederhana dan mudah didapatkan di sekitar kita bahkan secara cuma-cuma. Direncanakan buku ini akan terbit dalam beberapa seri sehingga buku ini dapat